Siapa yang tidak tahu Es Teler 77? Sepertinya semua orang tahu ya dengan jaringan restoran lokal franchise ini.

Kemarin beruntung sekali bersama rekan-rekan Apkulindo, Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia, diundang meninjau central kitchen mereka yang baru di daerah Cikupa Tangerang.

Luas lahan 3 ha dan luas bangunan 1.8 ha. Mesin-mesin dan fasilitas mutakhir standar internasional. Memproses daging, ayam, ikan & seafood, buah dan sayur, dari bahan baku segar hingga menjadi barang jadi frozen siap jual. Barang jadi frozen yang dihasilkan begitu beragam, dari berbagai jenis, dan untuk kebutuhan dari kelas horeka (hotel restoran katering) sampai kelas ritel.

Buat saya pribadi, ini adalah suatu hal yang menakjubkan untuk suatu bisnis yang berawal dari bisnis es teler kecil-kecilan. Ya, bisnis ini dimulai dari sebuah tenda kecil di teras depan toko di kompleks pertokoan Duta Merlin, Jakarta, 36 tahun yang lalu.

Lebih menakjubkan lagi, central kitchen mereka ini membuka kesempatan kepada bisnis kuliner UKM seperti kami, untuk berkolaborasi. Bisa dalam hal pengadaan bahan baku atau barang jadi frozen, atau maklon untuk kebutuhan bisnis kuliner kami, dengan minimum kuantitas yang bisa dibilang terjangkau.

Sudah sejak lama saya mengagumi Es Teler 77 ini. Sampai saya mengoleksi buku sepak terjang pendirinya, Sukyatno Nugroho, yang ditulis oleh putri beliau beberapa tahun lalu saat diluncurkan. Kemarin bangga juga bisa berbincang-bincang hangat dan berfoto dengan Yenny Setia Widjaja, istri almarhum Sukyatno, yang dalam usia senja masih menjabat Presiden Direktur Es Teler 77, dan masih memimpin perusahaan untuk terus berinovasi dan berekspansi. Juga dengan Andrew Nugroho, putra almarhum yang menjabat Direktur.

Franchise asli Indonesia ini, yang saat ini memiliki total sekitar 200 outlet di seluruh Indonesia didirikan pada 1982. Dan baru tahu bahwa tanggal berdirinya Es Teler 77 adalah 7 Juli, itu pula mungkin kenapa dinamakan “77”. Iya, kebetulan itu adalah hari ini. Dan kebetulan juga itu bertepatan dengan tanggal berdirinya Ranah Kopi, 7 Juli 2013. Iya, Ranah Kopi berusia 5 tahun hari ini.

Awal usahanya pun ada kemiripan, kalau mau dipaksakan, usaha kopi saya yang pertama, awalnya juga didirikan iseng-iseng di teras ruko usaha laundry saya 9 tahun yang lalu.

Semoga kebetulan-kebetulan ini menjadi doa; Ranah Kopi bisa mengikuti jejak sukses Es Teler 77. Tidak perlu sebesar dan sesukses Es Teler 77, minimal kami bisa menebar manfaat, dan berkah lebih besar lagi kepada masyarakat. Amien.

.

Depok, 7 Juli 2018

Muadzin Jihad

www.ranahkopi.com