Berwirausaha Sejak Mahasiswa

Pengalaman pertama memang selalu bikin dredeg. Minggu kemarin kebetulan saya diminta teman-teman Komunitas TDA (Tangan Di Atas) wilayah Depok, untuk sharing tentang pengelolaan blog. Meminjam istilah Bang Agam @GudangMadu, salah satu narasumber juga di acara tersebut, ini tepatnya ‘tega-teganya diminta sharing’.. hehe.

Ya, karena saya merasa bukan orang yang ahli di bidang itu. Dan sebenarnya masih banyak yang lebih berkompeten dibanding saya. Cuma karena sudah diberi amanah, saya beranikan diri saja 🙂

Tapi saya di sini tidak akan cerita bagaimana groginya saya, yang tambah-tambah grogi setelah hadirnya mentor saya pak Roni Yuzirman, founder TDA.. hehe. Yang saya mau cerita adalah event ini sepenuhnya diselenggarakan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam TDA Depok  Kampus. Ya, TDA Depok sedang merintis TDA Kampus yang anggotanya adalah mahasiswa-mahasiswa yang sedang dan akan membangun usaha. Ide ini dipelopori oleh Kak Beky, member TDA Depok, dan sudah mendapat persetujuan TDA Pusat. Jika program ini berhasil, program ini akan diadopsi ke seluruh TDA Wilayah.

Salut  buat TDA Depok, yang beberapa waktu lalu juga program KMB (Kelompok Mentoring Bisnis)-nya diadopsi oleh TDA Pusat dan TDA seluruh wilayah.

Dan di event kemarin saya melihat wajah-wajah muda yang penuh semangat, yang siap membangun Indonesia dengan menjadi entrepreneur. Persis seperti yang dikatakan Pak Dahlan Iskan di Pesta Wirausaha TDA akhir Januari lalu, bahwa yang akan menggerakkan ekonomi Indonesia ke depan adalah para wirausaha atau calon wirausaha yang saat ini berusia sekitar 24 tahun.

Sejalan juga dengan yang dikatakan mas Yuswohady sebagai narasumber utama acara kemarin, bahwa 10-15 tahun ke depan ekonomi Indonesia akan booming melewati China dan Amerika. Dan yang berperan paling besar untuk itu adalah para entrepreneur.

Menurut data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM, dalam tempo 1 tahun jumlah wirausaha mengalami peningkatan 0,45 persen menjadi 1,56 persen. Dan akhir tahun ini diramalkan jumlah 2% wirausaha -syarat untuk menjadi sebuah negara maju- akan tercapai.

Ya tentunya di tangan kaum muda ini lah potensi terbesar pergerakan ekonomi tersebut.

Saya ingat waktu saya lulus kuliah 15 tahun yang lalu, iklim kewirausahaan sangat tidak kondusif seperti saat ini. Dulu jika ada teman yang menjadi wirausaha, kita berasumsi bahwa dia tidak diterima kerja dimana-mana, lalu bikin usaha. Jadi berwirausaha itu menjadi pilihan terakhir.

Di sesi tanya jawab, salah satu yang bertanya kepada saya adalah seorang mahasiswa yang baru mulai punya usaha dan dia masih duduk di semester 2! Whaa..! saya waktu semester 2 dulu masih sibuk dengan kalkulus tuh 🙂 O iya ngomong-ngomong, kalkulus di Fakultas Teknik Jurusan Elektro UI itu ada 4, Kalkulus 1 sampai 4. Nah di Kalkulus 3 itu saya sampai mengulang 4 kali.. hehe, ‘pendalaman’ istilah teman-teman saat itu.

Jadi bayangkan jika sejak semester 2 sudah terbiasa berwirausaha, saat lulus pasti sudah mempunyai usaha yang lumayan stabil, dan punya mental wirausaha yang lumayan terasah. Syarat 10.000 jam terbang untuk menjadi seorang master (di bidang apa pun) seperti dikatakan Malcom Cladwell di bukunya Outliers pun, akan lebih cepat tercapai.

Jika makin banyak mahasiswa yang berwirausaha, akan sangat berkurang masalah pengangguran dan kekurangan lapangan kerja untuk sarjana. Karena teman-teman muda kita yang hebat ini tidak perlu lagi mencari kerja, bahkan mereka akan menyediakan lapangan pekerjaan.

Mari kita dukung bersama!

.

Depok 12 Maret 2012

Muadzin F Jihad

Owner Semerbak Coffee

Twitter @muadzin

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s