Sambungan dari Bagian-1.

Saat itu, Ramadhan lalu 12 Agustus. Keajaiban dimulai ketika Iwan Agustian ditelfon oleh salah satu pengurus Komunitas TDA sekitar jam 2 siang. Kami mendapat tawaran stand pameran Indonesia Halal Business & Food (IHBF) untuk tiga hari 12-14 Agustus 2011. Stand tersebut difasilitasi oleh TDA dan MRU Foundation (Mien R Uno Foundation). Tapi masalahnya harus loading di venue JCC Senayan jam 6 sore itu juga.

Sekali lagi terimakasih kepada tim Semerbak Coffee yang solid luarbiasa. Mereka menyanggupi. Besoknya kami sudah berpameran di sana.

Jumat sore, kami mampir ke pameran tersebut setelah lebih dulu menghadiri diskusi franchise tentang brand bersama Pak Silih, pakar brand Indonesia.

Ajaib, lalu lintas dari Plaza Indonesia tempat dikusi itu ke JCC lengang. Taksi kami meluncur bebas. Padahal biasanya lalu lintas Jakarta saat bulan puasa, apalagi Jumat malam, terkenal padat merana 🙂

Di pameran ini kebetulan kami juga ingin sekalian mencari produsen kemasan untuk produk retail Semerbak Coffee varian yang rencananya akan kami coba ekspor.

Kebetulan, persis stand depan kami adalah stand cookies yang sudah cukup terkenal. Kemasannya menarik dan unik. Serta finishingnya bagus. Saya tanya ke penjaga standnya, dia tidak tahu dimana mereka bikin kemasan tersebut. Iya wajarlah ya dia tidak tahu 🙂

Lalu kami, saya dan Iwan, berkeliling di area pameran itu. Di blok yang berbeda, Kami menemukan stand cookies itu lagi. Dan ajaibnya, stand yang ini gabung dengan stand produsen kemasannya. Whaa.. ajaib kan?

Langsung kami tanya-tanya. Ternyata pabriknya di luar kota. Setelah beberapa lama kami di situ, datang seorang ibu yang langsung dikenalkan ke kami. Beliau berumur sekitar 60-an. Saya pikir, siapa sih ibu ini. Ternyata ibu ini adalah kordinator kontingen Indonesia untuk pameran-pameran dagang di luar negeri. Kerjanya keliling dunia terus. Dan beliau punya link sampai ke dirjen dan menteri di departemen-departemen terkait, seperti Kemendag, Deptan, Perkebunan, dan lain-lain. Dan ternyata beliau salah satu pemilik usaha kemasan tersebut. Whaa.. benar-benar tidak kelihatan dari tampilan luarnya. Memang benar tuh, ‘Don’t judge the book by its movie. Eh.. by its cover’ hehe.

Akhirnya kami ngobrol dengan ibu tadi, tidak hanya tentang kemasan, tapi juga tentang kesempatan-kesempatan pameran untuk produk-produk UKM Indonesia yang difasilitasi oleh departemen-departemen terkait tadi.

Dari situlah timbul ide untuk meng-create produk baru Semerbak Coffee Premium Kopi Luwak. Karena menurut ibu tersebut, produk kopi yang paling laku dan dicari di luar negeri adalah kopi luwak.

Kami juga diberikan oleh ibu itu jadwal pameran-pameran yang bisa kami ikuti di luar negeri. Yang kami pasti akan ikuti adalah pameran di Malaysia. Yang ternyata ajaibnya, atase perdagangan Indonesia di Malaysia yang sering kontak dengan ibu ini untuk pameran adalah kakak dari kakak ipar saya.. hehe.

Dan percaya tidak, minggu lalu, kopi Semerbak Coffee varian sudah dibawa ibu tadi ke pameran dagang di Berlin. Memang belum kopi luwak yang dibawa kesana, karena kami belum siap saat itu. Bulan Oktober besok ibu itu mengajak kami ikut pameran produk halal di Turki. November pameran kopi dan kafe di Korea.

Percaya tidak kalau ini suatu keajaiban? Jadi produk baru premium kopi luwak kami ini hanya butuh waktu persis 1 bulan, ya betul persis 1 bulan, dari nothing, sampai dapat ide dadakan di pameran, sampai diekspor ke luar negeri.

Ajaib kan?

Anda percaya keajaiban? Saya percaya.

Ada keajaiban lagi besoknya di stand ibu tersebut. Saat kami tiba di stand-nya, kami dikenalkan dengan seorang bapak, yang sedang bergegas akan pulang. Ternyata beliau salah satu dirjen di Deptan yang mengurusi pameran-pameran di dalam negeri. Insting saya bekerja. Ingat, kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali. Now or never.

Saya langsung lari ke stand kami, mengambil sample produk kami, yaitu Semerbak Coffee varian dan produk retail Kopi Jahe Jago. Lalu saya serahkan ke bapak itu sebagai cinderamata.

Percaya tidak, besoknya dia telfon saya. Dia bilang kopi jahenya enak. Dan katanya lagi, dia punya rekan di Bekasi seorang agen distribusi yang punya jaringan 1000 outlet warung. Dia sudah menawarkan Kopi Jahe Jago untuk didistribusi melalui rekannya itu.

Dan tepat habis libur Lebaran kemarin, puluhan dus order pertama dari agen distribusi tersebut telah kami kirim.

Ajaib? Ajaib banget!

Bayangkan, dari ketemu cuma sekitar 5 menit dengan bapak tersebut, kami bisa ketemu dan kerjasama dengan agen distribusi besar, yang selama 8 bulan produk Jago diluncurkan, kami tidak berhasil ketemu agen yang sebesar itu.

See.. life is full of miracles!

Saya tersentuh sekali dengan tulisan Paulo Coelho ‘The Warrior of Light’ yang dihadiahkan oleh pak Roni Yuzirman, founder Komunitas TDA, saat saya pensiun dini tempo hari.

The warrior of light is a believer. Because he believes in miracles, miracles begin to happen.

You do not need to be perfect.

You do not need infinite wisdom.

You do not need endless patience or humility.

You do not need to be saint.

You only have to want to live a life that’s full and true. To rise up, to greet your own unique destiny.

.

Anda percaya keajaiban? Saya percaya.

Jika Anda belum percaya, percaya lah. Keajaiban akan datang kepada Anda.

Bertubi-tubi.

.

Solaria – Cinere Mal, 17 Sep 2011 Sore

*Sambil nunggu Alayka dan ibunya kursus bikin kue 🙂

Muadzin F Jihad

Owner Semerbak Coffee

Twitter @muadzin