A l a y k a

Suara yang keluar dari mulutku kian lirih
Bulir-bulir hangat malu-malu mengaliri pipi
Adzanku nyaris sayup-sayup
Tapi kuyakin dia bisa dengar
karena dikumandangkan dari hatiku
ke hatinya
melalui telinga kanannya

Momen yang telah lama kuimpikan
kini jadi kenyataan

Alayka
buah dari cinta
buah dari kesabaran dan air mata
buah dari perjuangan
buah dari istiqomah dan doa
selama hampir enam tahun

***

Bapak Muadzin… dimana kau?

Pak, main salju yuk.

Pak, kita tinggal di awan aja pak.

Pak masuk tivi yuk

Aku ga gendut, langsing.

Aku cuma mau lihat aja kok Pak, ga minta dibeliin.

Alayka ga mau jus kotak? Ga. Aku mau air putih.

***

Bapak besok ke kantor ga?
ke kantor.
Besoknya?
ke kantor.
Besoknya?
ke kantor.
Besoknya?
ke kantor.
Besoknya?
ke kantor.
Besoknya?
ga.
Asiik..

***

Bapak besok ke kantor ga?
ke kantor.
yahh.. Bapak ga boleh ke kantor.
Kenapa emang?
Alayka mau main.
Ga bisa, Bapak musti ke kantor.
kalo Besoknya?
ke kantor. Kan bapak ke kantor 5 hari.
Kenapa 5 hari sih? 3 hari aja pak.
Ga bisa, Bapak musti ke kantor 5 hari.
uhh.. Alayka kan kangen.

***

4 tahun sudah umurnya hari ini
kehadirannya adalah cahaya
di hati kami,
di rumah kami
dalam hidup kami

***

Selamat ulang tahun Alayka
Semoga kekayaan dan cahaya senantiasa terlimpah kepadamu
Seperti doa kami dalam namamu Dhanakara Alayka

Depok, 16 Januari 2009

Bapak Muadzin

Advertisement

2 responses to “A l a y k a

  1. Bang muadzin, saya Reza, sekarang tinggal di Aceh. dulu kita pernah sama-sama bekerja sama, saat masih kerja di Jakarta. Selamat Bang atas Semerbak Coffenya. Saya berminat juga..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s