Ga Suka Ngopi Tapi Punya Bisnis Kopi

Banyak yang bilang, kalau mau buka bisnis harus bisnis yang disukai, lebih bagus lagi kalau berangkat dari hobby. Ternyata itu tidak sepenuhnya benar. Kebetulan saya tidak suka ngopi. Kalau minum kopi, perut langsung mules. Apalagi kalau kopinya berat, terus harganya mahal, tambah mules lagi.. hehe. Tapi anehnya, Alhamdulillah sekarang punya bisnis kopi.

Berawal saat istri saya berdinas di Singapura, dia sering cerita tentang Starbucks. Dia hobi banget nongkrong dan minum di cafe yang punya jumlah outlet terbanyak di dunia itu. Saat itu Starbucks belum masuk ke Indonesia.

Sekali waktu Saya sempat seminggu liburan kesana, saya penasaran dengan yang namanya Starbucks itu. Ternyata memang asik banget nongkrong di Starbucks ini. Suasananya benar-benar cozy, temaram namun nyaman, ditambah aroma kopinya yang semerbak, bikin kita betah berlama-lama duduk di situ. Walaupun saya cuma minum frappuccino -semacam milk shake – tidak mengorder kopi, tapi suasananya itu yang kita beli. Saat itu saya bermimpi, alangkah indah dan nikmatnya kalau tiap hari bisa nongkrong di cafe seperti ini sepagian, dan ga harus ngantor ๐Ÿ™‚

Dream itu tiba-tiba mencuat kembali saat launching Semerbak Coffee. Berawal dari tawaran seorang kawan TDA Depok (komunitas Tangan Di Atas), Iwan Agustian – yang ternyata dulunya kita adalah satu SMP – yang menawarkan kerjasama bisnis kopi blended.

Saya termasuk orang yang berpendapat, kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali. Jadi langsung saya sambut tawarannya. Kebetulan sekali -sebenarnya di kamus Tuhan tidak ada kata ‘kebetulan’ – saya memang sedang punya ide untuk punya usaha booth minuman yang agak eksklusif, cuma belum ketemu produknya. Jadi pucuk dicinta ulam tiba.

Singkat cerita jadilah Semerbak Coffee sekarang ini. Konsep yang saat ini kita usung memang baru booth take-away. Goal awal kita adalah memperkenalkan brand Semerbak Coffee seluas mungkin dan secepat mungkin. Baru setelah itu, kita meningkat ke planning berikutnya untuk memperkenalkan model kafe.

O iya ngomong-ngomong soal tidak suka ngopi, ternyata saya sekarang bisa minum kopi blended-nya Semerbak, mungkin karena kandungan kopinya yang light banget. Mungkin juga karena harganya yang terjangkau banget, seperlima-nya harga Starbucks ๐Ÿ™‚ hehe. Saya bukan lagi promosi loh..

.

Depok, Juli 2009

Muadzin F Jihad

Ownerย www.semerbakcoffee.com

Twitter @muadzin

Advertisement

6 responses to “Ga Suka Ngopi Tapi Punya Bisnis Kopi

  1. Pingback: Tahun Pertama Semerbak Coffee yang Luar Biasa « Muadzin's Blog·

  2. Pingback: Tahun Pertama Semerbak Coffee yang Luar Biasa | tdadepok.com·

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s