Sambungan dari Bagian-1.
“Om kenapa ga buka cabang Kemchicks yang lain Om?”
“Sebenarnya banyak yang antri menawarkan untuk membuka cabang, tapi saya tidak mau”.
“Kenapa om? kan profitnya akan semakin besar?”
“Nah, saya itu bisnis bukan untuk nyari untung, tapi nyari rugi”
“Loh?”
“Sekarang saya tanya, kalau orang usaha pasti pengen cari untung kan?”
“Pasti Om”
“Untung terus ga mereka?”
Saya menggeleng.
“Kalau saya bilang cari rugi, rugi terus ga saya?”
Geleng lagi.
“Berarti permainan kata-kata aja ya Om?”
Giliran om Bob yang menggeleng.
Dia ambil kertas. Dia tulis MIND SET-POLA PIKIR.
“Kalau kita ‘cari untung’, begitu kita rugi, mental kita down, kecewa, marah. Merasa Tuhan ga mendukung. Kalau kita mendapat untung, kita berpikir memang sudah seharusnya kita untung. Kita jadi tidak bersyukur”.
“Tapi kalau mindset kita ‘cari rugi’, kalau mengalami rugi, kita sudah siap; karena memang itu yang kita cari. Kita bersyukur sama Tuhan karena permintaan kita dikabulkan. Kalau untung, sekecil apa pun, kita akan lebih bersyukur. Kenapa? Karena itu sudah melebihi ekspektasi kita. Orang minta rugi, dikasih untung. Apalagi kalau untungnya banyak, rasa syukur kepada Tuhan jadi makin besar.”
Wow! Jegerrr… #duarr dan #jleb banget di hati saya, kata-kata beliau ini.
“Banyak orang berpikir, yang namanya profit itu adalah uang. Buat saya, rugi itu juga profit…”
“Hah!?”
“Ya, karena dari situ saya dapat pembelajaran yang banyak.”
“Ingat ini”, katanya sambil menunjuk gambar result positif-negatif tadi.
“Muadzin, saya itu mulainya dari nol besar”. Dia gambar bulatan di atas kertas. “Nol. Tidak punya apa-apa”.
“Jadi jika saya dapat untung sangat kecil, satu titik di atas nol, saya akan bersyukur. Apalagi jika untung besar”, sambil dia menggambar titik-titik di atas lingkaran tadi.
“Dan misalkan seluruh toko dan apartemen ini terbakar, seluruh yang saya punya musnah, saya tidak akan bersedih, karena toh awalnya saya memang berasal dari nol ini”.
Hening beberapa saat. Saya seperti berbicara dengan seorang sufi, batin saya.
Obrolan berlanjut dengan pertanyaan-pertanyaan om Bob tentang bisnis saya. Setelah beberapa saat chit-chat, dia terdiam. Lalu memandang lurus ke mata saya.
“Kamu akan alami satu masalah besar di usaha Semerbak Coffee kamu, suatu saat nanti”.
“Masak sih Om?”
Beliau mengangguk. “Entah kapan. Mungkin saya sudah ga ada nanti”.
“Kok Om yakin sekali?”
“Ya, karena warna rambut kita berbeda.. haha”.
Siang itu benar-benar menjadi pengalaman berharga dan unik. Saya benar-benar bertemu dengan sosok yang berpola pikir seperti bukunya Paul Arden “Whatever You Think, Think the Opposite”.
.
Depok, 7 November 2012
Founder Semerbak Coffee & Ranah Kopi
Twitter @muadzin
.
Baca juga:
terima kasih mas sharenya…
Luar biasa ilmu pagi ini 🙂
Sama2 mas.
Terimakasih sudah mampir.
Mindset nya benar2 berputar 360 derajat 😉
Iya betul bu, berpikir terbalik 🙂
luar biasa…kena banget nih pak, thanks a lot.
“Banyak orang berpikir, yang namanya profit itu adalah uang. Buat saya, rugi itu juga profit…” keren kata-kata Om Bob yang ini. Eh itu Mas Muadzin ganteng juga ya. #salahfokus 😛
sukses terus ya buat Semerbak Coffeenya 🙂
Setuju.
Hehe.. Makasih sudah mampir.
Sukses juga!
pencerahan pak bob ini beneran keren..
anda beruntung sekali sempat bertemu beliau. ilmunya banyak 🙂
tfs.
Iya mba, benar2 beruntung bisa ketemu om Bob 🙂
Thanks
Wuih, wuih, wuih. Rugi itu profit. Bener! Bener! 🙂
Hehe.. mikir tebalik 😀
Luar biasa pola pikir om bob sadino. Saya pun membaca buku paul aldren yang think the opposite tersebut, banyak hal yang cocok dengan om bob. .
Om bob sadino sudah mengingatkan, mungkin untuk refleksi diri dan usaha semerbak coffee nya, jd bisa di tanggulangi dr sebelumnya. Semoga sukses usaha nya semerbak coffee nya.
Dan terima kasih atas artikel nya yang menginspirasi
Terimakasih juga sudah mampir pak.
makasih sharingnya,mas…emg top bgt, om Bob..Beliau mlihat dr sisi yg berbeda../ “Dan misalkan seluruh toko dan apartemen ini terbakar, seluruh yang saya punya musnah, saya tidak akan bersedih, karena toh awalnya saya memang berasal dari nol ini” <— like this banget..
Sama, like this juga 🙂
WOW…semoga saya bs seperti Bos , ketemu ma Bang BOB,
sukses selalu Bos usahanya, mampir ke t4 saya @ayamck2
Sukses juga pak 🙂
Huaaaaaa sebagai bayi yg mulai belajar merangkak di dunia usaha, brasa ditonjokin sama om bob ini. Terima kasih share nya ya..
Makasih juga sdh mampir bu 🙂
Speccless deh.. Bener2 out of the box..
Beda banget sm yg di omongin motivator modal beken!!
hehe setuju pak 🙂
Andai semua pengusaha mau berguru dengan beliau..pastinya loyalitas kerja karyawan sangat luarbiasa..tanpa menjadikan kesulitan di masa lalu pada saat berjuang sampai seperti sekarang ini..beliau sangat bersahabat dengan masa-masa itu dan tidak memanjakan siapapun yg datang bertanya kepada beliau…..tapi…yg beliau arahkan adalah..”.berfikir.”….and sangat berterimakasih kepada beliau apapun kisah beliau di masalalu..beliau bagikan tanpa beban apapun..dan padi berisi itu menunduk bukan menengadah…
Semoga Tuhan Selalu Memberikan Kesehatan buat beliau..dipanjangkan umurnya…awet muda ya Om Bob.
.Ayo Om Bob..berikan motivasi kepada seluruh orang -orang yg diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk menjadi pengusaha belajar dari perjalanan bisnis Om Bob..terutama kerendahatian yg sangat sulit di temukan….Terimakasih Om Bob and Mas Mudzin
Yup setuju, memang beliau pribadi yg luarbiasa.
Terimakasih juga sdh mampir.
Makasih sharenya mas..
Monggo mampir ke
http://www.bambangsugiarto-blogspot.blogspot.com
Beruntung sekali anda bisa ketmu sama om bob..sukses untuk smerbak coffee nya..:)
Iya suatu anugerah.
Sukses juga buat Anda.
Keren tulisannya. Enak bacanya; ngalir, renyah pula.
Jadi, masalah besarnya sdh dialami belum? 😉
Dari tulisan ini, satu kata yg melekat dalam benak saya, “Ikhlas”
Terimakasih telah berbagi, mas Muadzin.