Menghadiri Seminar DNA SuksesMulia

Jumat sore kantor kami dapat rejeki berupa undangan dari Kubik Training untuk seminar DNA SuksesMulia Sabtu kemarin. Undangan berlaku untuk tiga orang. Yang berangkat adalah saya dan dua orang supervisor. Karena Iwan, rekan saya sesama owner, sudah pernah menghadiri seminar ini sebelumnya.

Venue seminar di Hotel Santika Slipi. Panggung ditata apik seperti panggung drama. Tim Kubik semua terlihat ramah dan menyapa semua peserta dengan sopan. Sesi pertama dibuka oleh Pak Indrawan Nugroho [Twitter @indrakubik] dengan filosofi cangkir dan kopi. Analogi ini relate sekali dengan saya. Bukan karena saya punya bisnis kopi 🙂 tapi karena memang benar apa yang disampaikan beliau. Kita kadang terlalu sibuk memilih bentuk dan keindahan cangkir, sehingga lupa akan kopi yang akan kita minum. Yang sebenarnya adalah esensi dari kita meminum kopi. Sama seperti kehidupan. Kadang kita sibuk dengan jabatan, peran dan tampilan luar, tapi kita lupa akan esensi hidup itu sendiri. Di akhir hayat, banyak orang yang menyesal akan apa yang belum dilakukan semasa dia hidup, yang padahal ternyata itu adalah esensi kehidupannya.

Sambil mengajak nyanyi bareng, pak Indra  mengharap di akhir hidup kita, perasaan kita seperti “My Way” nya Paul Anka/Frank Sinatra :

And now, the end is near,

And so I face the final curtain.

My friends, I’ll say it clear;

I’ll state my case of which I’m certain.

 

I’ve lived a life that’s full –

I’ve travelled each and every highway.

And more, much more than this,

I did it my way.

 

Regrets? I’ve had a few,

But then again, too few to mention.

I did what I had to do

And saw it through without exemption.

 

I planned each charted course –

Each careful step along the byway,

And more, much more than this,

I did it my way.

Di seminar ini, Kubik Training, penyelenggaranya, mengajak kita untuk sukses dalam hidup. Dalam tahta, harta, kata dan cinta. Dan tidak hanya sebatas “sukses”, tapi juga “mulia”, yaitu memberi manfaat kepada orang lain dengan kesuksesan kita tersebut. Di seminar ini dijelaskan langkah-langkah konkrit dan teruji untuk mencapai SuksesMulia tersebut.

Dari sisi penyelenggaraan, seminar ini sangat menarik. Disampaikan dalam berbagai format. Ada yang berupa pidato langsung, ada yang berupa sandiwara teatrikal, ada tiruan kabaret, parodi Sekilas Info, bahkan plesetan Opera van Java. Sehingga peserta seminar merasa terhibur, tidak bosan dan jenuh.

Apalagi pembicara utama Pak Jamil Azzaini [Twitter: @jamilazzaini], beliau benar-benar menguasai panggung dan bisa mengantar audience masuk ke dalam alur cerita kisah-kisah true story beliau. Bahasa penyampaiannya sederhana dan membumi. Sehingga dua staf kami yang lulusan sederajat SMA tersebut, bisa menangkap pesan yang disampaikan dengan baik. Dengan gaya bicara yang memukau, beliau berhasil memainkan emosi semua audience. Kadang serius, kadang tertawa, sampai terbahak, kadang sedih, sampai menitikkan airmata.

Saya disini tidak akan menceritakan keseluruhan isi seminarnya. Silakan Anda menghadiri sendiri. Ibarat nonton film, sehebat apa pun kita bercerita, tidak akan menyamai kesan yang didapat dibanding kita nonton sendiri filmnya. Anda bisa google info dan nomor kontak Kubik Training tersebut [*Colek @jamilazzaini dan @indrakubik 🙂 ]

Tim Semerbak Coffee di DNA Sukses Mulia

Dalam perjalanan pulang, salah satu staf kami tersebut bilang, bahwa dia tadi di acara tersebut membeli buku “DNA SuksesMulia” karya @jamilazzaini. Wow.. saya sama sekali tidak menyangka. Karena saya tahu, harga bukunya terhitung lumayan untuk ukuran kantong dia. Staf ini awal bekerja di kantor kami adalah sebagai supir. Sebelumnya dia supir angkot tembak. SIM mati. Tidak punya uang untuk memperpanjangnya. Terpaksa kantor mensubsidi setengah ongkos pembuatan SIM-nya, yang setengahnya dia bayar cicil bulanan. Karena attitude dan kinerja yang baik, saat ini dia sudah merangkap menjadi salah satu supervisor. Memang staf kami ini terlihat sekali sikap dan kemauan kerasnya untuk maju dan memperbaiki hidupnya.

Staf kami yang satu lagi punya cerita yang lain. Dia cerita, sekitar 3-4 tahun lalu dia bekerja di Menara 165, Jl TB Simatupang. Dia lulusan SMK. Kerjanya mempersiapkan segala yang diperlukan untuk seminar-seminar yang sering diadakan Pak Ari Ginanjar di gedung tersebut. Dari mulai panggung, meja, kursi, sampai piring, dan peralatan makan. Dia bilang, untuk persiapan seminar seperti itu, dia sering kali sampai harus bergadang dan menginap di kantor. Setengah menerawang dia bilang, “Ga nyangka ya pak, dulu saya kerjanya nyiapin seminar buat orang-orang, sekarang saya yang ikut seminar…” Bahagia juga hati ini mendengarnya…  🙂

.

Depok, 20 Juli 2011

Muadzin F Jihad

Twitter @muadzin

Owner Semerbak Coffee

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s