‘Bercengkerama’ dengan Debt Collector

Ketika bulan lalu perusahaan kami, mengadakan outing team building dan family gathering di Puncak, kebetulan bertepatan dengan ulang tahun pertama anak ketiga kami.

Kenangan saya langsung melambung ke masa-masa saat istri saya mengandungnya. Karena masa-masa itu bisa dibilang masa-masa yang sangat menantang bagi kami selama kami membina rumahtangga.

Ceritanya dimulai pada Februari 2009. Setelah ikut kelas sebuah pelatihan bisnis, keinginan untuk memiliki usaha makin menggebu. Ada dua franchise yang sudah terbukti bagus track record-nya yang saya incar. Hanya modal yang belum ada. Cari-cari informasi pinjaman usaha kecil ke bank-bank, ternyata persyaratannya sama. Punya agunan aset tak bergerak dan usaha sudah berjalan minimal 2 tahun. Rumah yang kami tempati masih dalam cicilan KPR, jelas tidak bisa dijadikan agunan. Tanah tidak punya. Belum lagi syarat kedua. Yang sudah pasti kami tidak memenuhi, orang ini baru mau mulai usaha kok  🙂 Jadi jelas tidak mungkin dapat pinjaman usaha dari bank.

Pantas saja wirausaha di negeri ini jumlahnya sedikit, mau pinjam ke bank untuk modal usaha susah sekali.

Pilihan kedua, cari investor atau pemodal. Tidak ada yang minat, baru mulai mau buka usaha soalnya.

Nah di saat seperti itu saya dapat tawaran telpon dari salah satu bank asing yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA). Wah, pucuk dicinta ulam tiba nih! saya pikir saat itu. Memang bunganya tinggi sekali, bisa sampai 30-40% per tahun saat itu. Cuma karena persyaratan yang mudah dan proses yang cepat, jadilah KTA ini pilihan saya untuk memodali usaha saya. Perhitungan di atas kertas, profit dari usaha yang akan saya jalankan, bisa menutup cicilan pinjaman KTA tersebut.

Jadilah saya mengambil KTA dari tawaran kartu kredit bank asing tersebut. Karena satu KTA tidak mencukupi untuk pemodalannya, saya apply ke beberapa bank asing penyelenggara KTA. Dan ternyata prosesnya di semua bank tersebut memang cepat. Bahkan tanpa konfirmasi, tiba-tiba uang pinjaman sudah ditransfer ke rekening kita. Tanpa kita bisa menolaknya!

Singkat kata, dengan modal pinjaman KTA tersebut, akhirnya saya berhasil membuka dua usaha franchise. Satu bidang kuliner, satu lagi laundry. Istri saya buka salon dua cabang. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini

Ternyata kadang rencana di atas kertas beda sekali dengan keadaan di lapangan. Karena satu dan lain hal, semua bisnis kami terpaksa ditutup karena merugi. Hanya tersisa bisnis laundry dan Semerbak Coffee. Yang terakhir ini, yang awalnya hanya iseng dan kecil-kecilan ternyata berkembang di luar dugaan (cerita lengkapnya ada di sini).

Tentunya ini berdampak besar ke pembayaran cicilan KTA yang saya ambil. O iya, untuk informasi, KTA yang kami ambil berasal dari lima bank asing, dengan jumlah total sekitar 300 juta rupiah. Jumlah itu untuk sebagian orang mungkin termasuk kecil untuk sebuah modal usaha. Tapi bagi kami yang baru terjun pertama kali dalam dunia bisnis, itu jumlah yang sangat besar. Mau tahu berapa yang harus kami bayar jika sudah ditambahkan bunga? Total sekitar 550 juta!

Enam bulan pertama kami masih bisa bayar cicilan dari uang cadangan sisa KTA tersebut. Bulan-bulan berikutnya pembayarannya menjadi sangat berat. Menghabiskan sebagian gaji dan seluruh THR saya saat itu. Terpaksa dengan berat hati saya menjual beberapa alat fotografi kesayangan saya untuk menutupi pembayaran cicilan tersebut. Kepanikan mulai melanda. Kebuntuan di depan mata.

Saat kita tidak bisa menjawab tantangan, saat itu lah kita mengharap Tuhan akan turun tangan. Kami berdoa dengan keras minta dibukakan jalan menghadapi kendala kredit macet ini.

Secercah ide muncul dari sebuah postingan di Facebook tentang bisnis pengurusan kredit macet untuk kartu kredit dan KTA. Cari-cari info, dapat saran teman untuk coba jasa tersebut. Setelah kontak dan janjian ketemu, saya meluncur ke kantor jasa tersebut di bilangan Gunung Sahari. Ternyata kantornya sederhana sekali. Hanya satu kios kecil dan satu karyawan. Dia menjelaskan prosedur dan persyaratannya. Biayanya 10% dari total hutang kredit macet. Berarti 30 juta! Tapi katanya bisa dicicil selama 6 bulan. Mereka akan bantu negosiasi dengan pihak bank untuk me-reschedule atau mendiskon pokok hutang KTA saya.

Setelah berunding dengan istri, sepertinya tidak ada solusi lain yang memungkinkan, akhirnya kami mengambil jasa tersebut. Dengan membayar cicilan pertama dari biaya mereka, resmi lah kami bekerjasama dengan perusahaan tersebut.

Ga pernah nyangka.. perusahaan jasa yang kadang selintas terbaca di iklan baris Kompas atau Poskota, yang dulunya saya bingung, apa kerjanya perusahaan ini, ternyata sekarang saya bekerjasama dengan salah satu dari mereka 🙂

Sementara itu telpon-telpon penagihan dari pegawai bank-bank yang bersangkutan mulai sering masuk. Tidak hanya ke HP saya, juga istri saya. Karena ada dua dari KTA tersebut yang atas nama istri saya. Tidak hanya ke HP tapi juga ke rumah dan ke kantor kami. Ingat lho.. dari lima bank, bukan satu bukan dua. Dan teror itu pun dimulai! Ya, teror.

Semakin lama telpon-telpon semakin sering berdering. Ke HP, ke rumah, ke kantor. Bulan pertama telat bayar, kata-kata dan intonasi yang disampaikan masih dalam batas wajar. Tapi bulan berikutnya, sudah semakin keras dan kasar bahasa yang mereka gunakan. Bahkan berupa makian dan kata-kata kotor. Telpon rumah sampai terpaksa kami cabut untuk mengurangi tekanan meraka, dan takut kalau-kalau anak-anak balita kami yang mengangkat telpon.

Dan yang paling kurang ajar, mereka tidak hanya menelpon kami, tapi juga menelpon orang tua kami. Orang tua kami yang sudah lanjut usia, dimaki-maki karena urusan hutang anaknya yang mereka sama sekali tidak tahu menahu.

Saran dari perusahaan jasa tersebut, sebisa mungkin hindari telpon-telpon tersebut. Dan jangan terpancing. Mereka memang dilatih untuk menteror. Jadi kata-kata yang keluar dari mulut mereka memang di luar batas kesopanan dan kesusilaan.

Tidak berhasil lewat telpon, mereka mulai mengutus orang untuk datang ke rumah atau ke kantor. Itu lah pengalaman pertama kami bertemu muka dengan yang namanya debt-collector. Di teras rumah kami, mulai sering terjadi dialog (ngotot-ngototan tepatnya) antara kami dengan para debt-collector tersebut. Dialog pengunduran pembayaran hutang dan sejenisnya. Karena memang tidak ada lagi uang untuk membayar cicilan-cicilan tersebut. Saya paling tidak kuat saat istri saya menangis setelah menerima telpon atau kedatangan debt-collector tersebut. Saat itu saya cuma bisa berdoa untuk dikuatkan agar bisa melewati semua tantangan yang ada.

Kejadian yang paling tidak bisa saya lupakan adalah pada saat tanggal 31 Desember 2009. Saat banyak orang sudah berlibur dan mempersiapkan pesta tahun baru, hari itu saya didatangi dua orang collector di kantor saya. Dan saya harus membayar hari itu juga cicilan bulan berjalan sebagai syarat untuk proses reschedule. Terpaksa Saya ambil uang ke ATM. Uang yang tadinya untuk pos belanja yang lain. Kebetulan ATM-nya berjarak dua gedung dari kantor saya. Saya berjalan ke gedung tersebut dengan dikawal dari belakang dan ditunggui saat di ATM. Persis seperti tersangka yang takut sewaktu-waktu kabur.

Satu lagi, saat kedatangan lima orang collector di kantor saya. Sofa-sofa di ruang reception kantor saya langsung penuh oleh orang-orang berwajah garang dan berbadan besar.

Kami jadi parno (paranoid) jika ada suara motor berhenti di depan rumah kami. Atau jika pulang ke rumah, mendapati ada motor diparkir di depan rumah, langsung hati seperti tersentak.. “Waduh, collector lagi nih…”. Bayangkan, seminggu bisa 2-3 orang collector datang ke rumah.

Pernah suatu hari saya sedang di jalan, istri saya telpon dari rumah sambil menangis terisak-isak menceritakan bahwa baru saja dia minta tolong satpam kompleks untuk mengusir collector yang ngamuk di rumah kami.

Malu dengan tetangga? Wah.. kami sudah tidak sempat mikir malu. Kami bukan ngemplang atau lari dari tanggungjawab. Kami sedang berjuang untuk menuntaskan masalah kredit macet kami. Kredit kami pun bukan untuk konsumtif. Kredit kami untuk menjalankan usaha. Untuk membuka lapangan kerja buat masyarakat.

Saya ingat satu KTA terakhir yang kami proses diskon dan pelunasannya itu persis bertepatan dengan hari lahir anak kami Axan tadi. Saya pagi berangkat kantor dan sudah ada janji ke bank dimaksud jam 9. Saat saya masih di kereta ekspres Depok-Sudirman, tiba-tiba istri saya telpon sudah mules dan kontraksi. Tapi istri saya bilang, selesaikan dulu saja urusan KTA, baru pulang. Karena sudah tidak tahan, ternyata istri saya berangkat naik taksi ke rumah sakit beberapa saat kemudian dan mendaftar administrasi persalinan sendirian.

Sementara saya di kantor bank tersebut menunggu antrian yang lama sekali, karena para staf seperti terlihat menyepelekan. Data kredit yang saya terima via telpon, ternyata berbeda dengan yang ada di database mereka. Karena sudah terlalu lama dan perasaan khawatir terhadap keadaan istri saya, saya tinggalkan bank tersebut dengan menumpang ojek. Langsung dari daerah Gatot Subroto ke Depok. Alhamdulillah anak kami lahir selamat dan saya masih sempat menemani di rumah sakit saat kelahirannya.

Lantas bagaimana dengan bank yang paginya saya mau proses pelunasannya? Seharian itu debt collector mereka menelpon ke HP saya. Cuma karena saya sedang bahagia-bahagianya dengan kelahiran anak kami, saya sengaja bermain-main dengan collector tersebut. Saya katakan “Tadi pagi saya datang mau melunasi, malah sistem database Anda ngaco. Bukan salah saya kalau saya tinggalkan untuk menemani istri yang mau melahirkan.” Lantas dia marah-marah, maki-maki dan mengancam-ancam. Memang cuma itu sih kerjaan mereka 🙂 Lantas saya tutup dan silent kan HP. Saya tidur siang sambil temani istri di rumah sakit. Sore saya lihat ada puluhan miss-called dan sms dari orang itu. Hehe.. Emang enaak? 🙂

Itu lah masa-masa terberat yang kami alami. Tidak ada pegangan lain selain menyerahkan pasrah semua kepadaNya. Semakin menyatukan diri denganNya itu jalan satu-satunya.

Susah buat saya untuk menggambarkan suasana perasaan kami di masa-masa itu. Keadaan seperti itu berlangsung hampir satu tahun. Karena tiap bank berbeda-beda masa tenggang re-schedule nya. Beruntung beda-beda, jadi kami masih sempat bernapas. Jika semua bank berbarengan prosesnya, tidak tahu apa yang bakal terjadi.

Bayangkan, kami yang tadinya tidak pernah punya bisnis, lalu pinjam kredit usaha ke bank, tiba-tiba punya kredit macet, berurusan dengan para debt collector yang tidak manusiawi, dan negosisasi dengan bank memproses reschedule. Semua hanya dalam hitungan bulan.

Saat beberapa waktu lalu mencuat berita tentang tewasnya seorang nasabah bank asing yang dicurigai dilakukan oleh oknum debt collector di ruang negosiasi bank tersebut, percaya tidak, saya pernah ada di gedung yang sama, di bank yang sama, dan di ruangan yang sama, dalam proses negosiasi yang sama seperti yang dialami bapak almarhum tersebut *sigh…

Alhamdulillah, akhirnya dari rejeki yang kami peroleh, kami bisa melunasi dua dari lima KTA tersebut. Dan tiga sisanya di-reschedule dan didiskon pokok hutangnya. Insyaallah masih bisa kami bayar dengan keuntungan usaha kami hingga saat ini.

Mengenai perusahaan jasa perantara pengurusan kredit macet tadi, ternyata mereka hanya memberi kiat-kiat dan informasi mengenai proses diskon dan reschedule kredit. Karena pada akhirnya harus kita sendiri yang menghadapi pihak bank untuk bernegosiasi. Tidak bisa diwakilkan. Jadi setelah saya mengetahui hal ini, saya langsung putus kerjasama dengan mereka. Untung baru bayar satu kali dari rencana enam kali cicilan fee mereka.

Banyak yang bilang ke saya, bahwa saya terlalu gegabah dan nekat dengan meminjam modal usaha dari KTA. Ya mungkin ada benarnya. Cuma kalau mereka tahu bagaimana kuatnya keinginan saya untuk segera punya usaha, berhasil, dan resign dari kantor saya, mungkin mereka akan mengerti.

Tapi di balik semua pengalaman menantang tersebut, banyak hikmah yang bisa diambil. Salah satunya adalah, jika saya tidak mengambil pinjaman KTA tersebut, saya mungkin tidak akan buka usaha secepat kemarin, dan mungkin saya tidak akan bertemu seorang rekan SMP saya yang mengajak bergabung di TDA Depok. Dan tentunya tidak akan lahir Semerbak Coffee, usaha partneran dengan rekan SMP tersebut, yang sekarang saya jalani full-time setelah saya berhasil resign dari kantor tempat saya bekerja bulan lalu.

Beberapa waktu lalu, saya pernah berkunjung ke rumah guru spritual kami yang juga seorang pengusaha sukses di bidang perminyakan. Setelah saya ceritakan semuanya, dengan suaranya yang tenang dan menyejukkan, beliau bilang “See.. dari setiap kejadian, selalu ada rahmat yang besar di baliknya, jika kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Seburuk apa pun kejadian itu”.

Innama’al usri yusra. Fa innama’al usri yusra.. (Quran An Insyirah: 5)

Setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.

.

Depok 29 Juli 2011

Muadzin F Jihad

Twitter @muadzin

Founder Semerbak Coffee

Updated Juli 2013:

Founder & Owner Ranah Kopi

*Baca juga -> Hari Ini Saya Bebas Hutang!

147 responses to “‘Bercengkerama’ dengan Debt Collector

  1. baca ceritanya aja dah ngeri bos… bgm ngalaminnya ya?
    tapi kalimat terakhir sangat betul.
    saat ini saya jg sedang mencoba menarik investor supaya ada gregetnya.
    untuk yang baca ini, jgn sampai menurunkan motivasi berhutang ya…
    hehehe….

  2. Subahanallahhhh….terimakasih banyak kang atas sharingnya. Penuh inspirasi dan menegangkan. Banyak hikmah dan pelajaran yang saya ambil dari cerita diatas..terimakasihh….sukses mulia selalu yaa….

  3. Luar biasa sharingnya Pak, betul hanya keyakinan yang bisa menyelesaikan dari kesulitas tersebut.
    Saya juga mengalami hal serupa tahun 2003 saat mengambil franchise pr******a dari tarik tunai KK dan juga memakai jasa perantara awalnya…
    Maju terus Pak Muadzin dengan SC-nya !!

    Salam,

  4. Terima kasih pak,atas sharingnya..subhanallah luar biasa cerita bapak,,
    Ngebayanginnya aja saya sudah ngeri dri ceritanya..
    Statement bapak ttg “kuatnya keinginan untuk membuka usaha”,itu sama seperti yg saya rasakan..
    Hasratnya luar biasa, sudah seperti panggilan jiwa.. 😀
    Tapi alhamdulillah Allah memberikan berbagai kemudahan bagi saya untuk memulai usaha,lewat berbagai kompetisi2 business plan dan dari sana saya ngumpulin modal sedikit2 sampe bisa memulai bisnis yg masih kecil2an di http://katokkotak.com/
    Dan ayat ini “Innama’al usri yusra. Fa innama’al usri yusra” benar2 menggunggah saya…
    Terima kasih sudah berbagi pak..

    Salam kenal dari saya,sukses buat usahanya..

    • Terimakasih pak. Salam kenal juga.
      Selamat pa buat bisnisnya. Semoga makin berkembang & berkah.
      Usul pak, jangan pernah bilang bisnis kita “kecil2an” pak, ntar diaminin malaikat yg lewat, beneran kecil terus pak. Bilang aja “sedang berkembang” 😉
      Sukses pak!

  5. Memang jalan orang menuju sukses berbeda-beda. Istri saya juga pernah mengatakan dari kutipan beberapa pengusaha bahwa salah satu modal awal menuju dunia bisnis adalah “berani” mengambil resiko apapun. Dan itulah menurut saya yang Pak Muadzin telah lakukan. Tidak banyak orang yang bisa melakukannya termasuk saya sendiri.

    Semoga kesuksesan lainnya menanti Pak Muadzin dan keluarga serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin YRA.

  6. Pengalaman yang hebat sekali Pak. Sampai nahan napas dan narik napas berkali-kali bacanya. Syukurlah semua telah lewat. Saya ikut senang dan bahagia untuk Bapak 🙂

  7. Sepertinya kita akan semakin merasakan kebahagiaan ketika pernah melewati kesengsaraan, terimakasih berbagi kisah ini yang pasti juga akan menginspirasi para pembaca seperti saya, salam!

  8. terimakasih share nya pak, jd menurut bapak utk memulai usaha jgn hutang dl ya pak?, dan saya lihat bapak merintis beberapa jenis usaha dlm wkt bersamaan, tepatkah? atau perlu fokus dulu di satu jenis usaha?

    • Tergantung bu. Kalau memang bisnisnya visible & tidak ada investor, kenapa ga? Tapi sebisa mungkin bukan dgn KTA, krn bunganya yg selangit.
      Ya sebaiknya fokus satu usaha bu. Itu kesalahan saya yg lain. Maklum anak baru 🙂

  9. Luar biasa pak muadzin..saya sempat menggigil membacanya..dan menjadikan diri saya semakin semangat pak..sekali lagi terima kasih…

    saya masih mahasiswa pak..tapi keinginan saya untuk menjadi entrepreneur sangat kuat sekali..alhamdulillah perlahan2 sudah memiliki usaha sendiri..tapi dari hutang bank..memang benar pak, untuk menjadi entrepreneur di indonesia sangat dipersulit…

    mohon bimbingan dan pencerahannya pak..
    semoga SC semakin lancar dan menginspirasi pak

  10. Baru baca pengalaman nya Muadzin, luar biasa he he he…semoga Semerbak Coffe terus bisa menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi yang lain…
    Salam

  11. Baru saja selesai baca tulisannya Pak.
    Terima kasih atas ceritanya.

    Ternyata mungkin Pak Muadzin gak kalah pinter dari istri Bapak dalam hal menulis. Buktinya, saya sangat menikmati tulisan yang Bapak buat di atas, runut, alurnya sangat ‘bercerita’, dan menarik. #seperti membaca novel kesukaan yg tidak mau brenti membacanya sebelum tuntas 🙂

    Ada yg ingin saya tanyakan, karena keluarga kami pernah mengalami hal serupa terlilit hutang besar kartu kredit dan KTA dengan jumlah yang amat sangat banyak (sayangnya bukan karena alasan yang baik).
    1. Pernahkan dalam masa2 sulit dikejar2 debt collector itu (kl saya sbg perempuan membayangkan dlm posisi istri), merasakan penyesalan2 yang amat sangat atas keputusan2 yang diambil tersebut?
    Kalau saya, mungkin akan sangat menyesal karena sampai saat ini untuk brenti kerja aja saya tidak berani.. apalagi sy tipe org yg ingin melakukan semuanya dengan perencanaan yg matang, tidak ingin dibayang2i perasaan bersalah sama anak2, sama orang tua, sama suami, dll. Pernah gak menyesal bahwa brenti kerja, bahwa mengambil kredit dgn bunga sangat tinggi tanpa simpanan pengamanan sebelumnya, tanpa rencana cadangan apabila trnyt usahanya gagal, bahwa dampaknya bisa berakibat anak2 tdk bisa sekolah, dsb. Karena hal2 demikian yg saya takutkan kl saya berpikir mau mulai usaha sendiri.
    2. Pernah gak Bapak dan istri tidak seia sekata ketika memutuskan ingin memiliki usaha sendiri dan brenti kerja?
    3. Apakah sampai sekarang hutang2 itu belum lunas seluruhnya?
    (saya sangat concern untuk masalah hutang, bisa sampai susah tidur kl mikirin hutang :D) Total berapa lama ya sejak mulai mengambil kredit2 tersebut sampai pelunasan? Saya terlalu ngeri membayangkan kalau harus sekian tahun berjibaku dengan hutang2 bank ini. Pernah kah Bapak/istri merasa seakan2 sangat bodoh bahwa sampai skrg msh harus ‘menafkahi’ orang2 bank tersebut?
    #maaf ya Pak, just saying

    Pertanyaan2 di atas sangat menggelitik bagi saya, maafkan dan saya sama sekali tidak bermaksud untuk men’judge’ atau apapun. Seperti Bapak bilang, seandainya saya bisa mengerti seberapa besar hasrat Bapak dan istri untuk berwirausaha maka mungkin saya akan mengerti. Mungkin memang saya belum sebegitu berhasratnya untuk mulai berwirausaha.

    Terima kasih banyak sebelumnya Pak Muadzin.

    Semoga sukses selalu! 🙂 Salam buat istri.

    • Makasih juga bu sudah mampir.
      Sepertinya menjawab pertanyaan ibu perlu satu kali posting blog nih hehe.
      Saya coba jawab besok ya bu.
      Sukses buat ibu & keluarga. Salam.

  12. Subhanallah, jarang ada enterpreneur yg sharing masa2 sulitnya sedemikian detailnya, ini jd pengalaman berharga buat saya, memang jalannya sulit, tp hasil yg didapat luar biasa, 5x buka usaha, 4x gagal, 1 usaha sukses luar biasa.

    Rgrds,

    WQ

  13. sangat….sangat … berkesan sekali mas certinya.. pengalaman saya kerja ikut orang juga tidak tahan segera resign dan usaha sendiri dan alhamdulillah sudah satu tahun ini saya tercapai memiliki usaha sendiri meskipun sudah mengajak investor dan kredit UKM.. sukses selalu buat usahanya dan pengalaman memang-memang guru yang terbaik

  14. waahh ceritanya keren banget!! kemaren baca ceritanya mas Rangga Umara Lelelela, sekarang baca ceritanya mas Muadzin Semerbak Coffee.. ngeri euuyy.. pantesan bisa sukses n bermental baja, tempaannya kayak gitu sih! salut.
    btw, bisa diambil hikmahnya ya, jangan berhubungan lagi sama yg namanya praktek riba / rentenir dan sejenisnya, karena dilarang Allah ^.^ dan seperti kata Aa Gym, sepahit apapun kejadian, kalo bisa membawa kita semakin dekat pada Allah, maka itu adalah karunia yg luar biasa ^.^

  15. Pak, sungguh luar biasa ceritanya.. saat ini saya juga sedang kesulitan membayar kartu kredit dan kta saya, saya mau bertanya pak, berapa bulan setelah macet bank mau rescdule utang kita? soalnya sy pernah ke bank utk minta rescdule tapi blum bisa krn saya di anggap nasabah lancar..terima kasih atas jawabannya

    • Makasih bu.
      Sktr 2-3 bln ke atas. Ya, kalau ibu masih bayar, ibu dianggap mampu bayar. Ibu harus nunggak/tidak bayar dulu, baru bisa proses reschedule.

  16. terima kasih jawabannya pak,
    sekuat tenaga sih saya masih berusaha bayar walaupun berat bgt, tapi mungkin sih bulan depan saya sudah tidak mampu bayar, collectornya galak banget pak, nagih kasar bgt, tapi mereka masih lwt telepon sih nagihnya.. tapi kalo aya tidak bayar sama sekali apakah debt collector akan dtg ya? waktu itu bgm cara bapak menghadapi mereka?
    terima kasih ya pak sudah mau menjawab pertanyaan saya

    • Ya memang mereka dilatih utk menteror. Kasar, galak, tidak manusiawi bahkan. Cara menghadapinya, ibu terus terang saja bahwa memang sdh tidak sanggup bayar.
      Minta pada Tuhan untuk dikuatkan bu. Semoga Ibu bisa melewatinya.
      Semoga membantu.

      • Sy jg menghadapi kasus yang serupa, sudah 2 bln nunggak tidak bisa byr,… tiap hr di telponin bis 5x, bgt di angkat di matiin, tp yg sorenya… ada yg jawab dan minta kita byr segera. sy sdah katakan sy sdng dlm mslh dan tidak bs byr sebesar itu….sy minta pengurangan dan rescheduling..tp jawabnya tdk bs..dan kasar..blg kt mau ambil pinjmaan tp tidk mau byr..sy blg kl sy tdk mau byr tdk mungkin sy tlp trus ke anz minta recsheduling..tp jwban yg sy trm gambang smua…sy hanya takut mrk krm debt kolektor… krn dr tlp yg terakhir, dia blg tg aja ada org km akan dtg ke sana tuk bcr… pasti maksudnya debt kolektor yah…. kira kira bgm baiknya pak…sy soalnya saat ini blm ada dana tuk byr cicilan… aplgl lunasin…mudh²an bpk bs ksh masukan yah… thx

  17. Alhamdulillah. saya seneng akhir dari postingannya indah sekali. nekat yang berbuah manis. salam kenal mas. terimakasih

  18. mas muadzin luar biasa banget bacanya, saya mahasiswa sebenernya punya planning mas buat kerja dulu terus sembari kerja ambil pinjeman (ga tau berupa apa) untuk kemudian ambil franchise dan berharap idealnya cicilannya tertutupi dari penghasilan franchise tersebut, hehe. kalau boleh tahu dulu kendala sehingga usaha franchisenya tutup apa ya mas? terus franchisenya juga apa? mungkin kalau tidak bisa disebut disini bisa dikirim ke email saya mas (kalau tdk repot hehe) ke fajar_elkom2008@yahoo.com. karena terus terang aja jalur bisnis yang saya inginkan persis sama seperti ketika mas muadzin dulu, hehe makasihh mas !

    • Makasih mas udah mampir.
      Mungkin sebabnya karena ga fokus. Buka beberapa usaha dalam waktu yang bersamaan. Juga lokasi usaha yang digabung dalam 1 ruko.
      Kesalahan bukan pada usaha franchise-nya mas, tapi saya sebagai pelakunya, jadi ga perlu disebut nama franchise-nya 🙂

      • oh iya gapapa mas jawabannya udah cukup deskriptif kok menjawab kegundahan saya hehe. btw saya baru sadar mas muadzin alumni elektro UI ya mas, saya juga mas elektro ui angkatan 2008 (baru lulus) tapi arus kuat (mas kontrol kan ya?) bahkan saya juga lg apply ke Technip hehe. Sebenernya saya udah tahu ttg semerbak coffee dari mas Iwan waktu ada ELC seminar batch 3 Juni lalu, nah pas mas iwan jadi pembicara sayanya gak bisa dateng mas. sukses selalu mas untuk bisnisnya, insya allah begitu saya udah gawe saya akan turut menginvestasikan penghasilan saya dalam bentuk booth semerbak coffee, doakan ! 🙂

      • Iya mas Elektro UI kontrol isntrumentasi. Ga beda jauh berarti, saya angkatan 1991.. haha.
        Amien.. Semoga segera terwujud.
        Makasih.

  19. Pak, maaf saya mengganggu lagi.. kartu kredit dan kta saya sudah nunggak 3 bulan pak, bulan2 kemarin msh saya bayarin sedikit2.. bisa tidak kalau saat ini saya coba hub bank nya lagi utk minta rescedule sisa hutang supaya tidak tambah bengkak jumlahnya.. apakah nunggu sampai 4-6 bulan dulu,… terima kasih jawabannya, saya sangat membutuhkan sharing dengan org-org yg pernah berhasil minta rescedule seperti bapak ini..

    • Pengalaman saya, ibu harus tidak bayar sama sekali dulu, alias nunggak. Artinya ibu dianggap tidak mampu bayar. Setelah itu baru masuk ditagih debt-collector. Proses ini berbeda2 tiap bank. Ada yang cuma 3 bulan ada yg sampai lebih dari 6 bulan. Dan biasanya di awal mereka ngakunya tidak ada program reskedul atau diskon, sambil kita terus diintimidasi. Tinggal kitanya kuat2an dengan debt-collector.
      Semoga ibu bisa melalui prosesnya.

  20. terima kasih jawabannya pak, ada bank yg kemarin sdh mengancam saya mau di masukan ke dlm daftar utk di tagih Debt collector kalo saya ga bayar sejumlah yg mereka inginkan, saya pikir yah mau bagaimana lagi saya memang sudah tidak mampu bayar. Pak, bagikan dong tips bapak dalam menghadapi debt colector yg nagih, supaya saya kuat menghadapi mereka..

    • Yang penting jangan terpancing emosi. Kata2nya jangan didengar & dimasukin ke hati. Kalau bisa dihindari, hindari aja baik telpon atau kunjungan mereka – untuk mengurangi tekanan.
      Selain itu juga kerja keras untuk mencari tambahan penghasilan. Jangan fokus pada hutangnya bu. Fokus pada menambah penghasilan.
      Dan yang terpenting: pasrah, ikhlas dan mohon bantuan Tuhan 🙂

      • di hindari maksudnya bagaimana pk apa tidak di izinkan masuk rumah waktu DC datang terus telp tidak di angkat begitu apa pk salam kenal trimkasih sbelumnya

  21. terima kasih ya pak, atas balasannya, doakan saya bisa seperti bapak ya, bisa merasakan manis di belakangnya, walaupun pahit di awalnya.. Aminn

  22. Siang pak, maaf saya mengganggu lagi ya,.. saya mau sedikit bercerita, permohonan reskedul saya sudah dikabulkan, tapi gila bener, saya kan punya CC dan kta, di draft yang mereka kasih ke
    saya, saya dikenakan bunga 2% perbulan per masing2 item, jadi total 6% dari 2 buah CC dan 1 KTA.. luar biasa rentenirnya ya bank itu, lintah darat penghisap uang.. Waktu bapak minta reskedul apakah seperti itu ya pak? bapak msh dikenakan bunga apa tidak? atau bapak langsung pelunasan ya?

  23. Subhanallah.. Luar biasa perjuangannya pak..
    Ternyata solusinya di jalan yg tidak pernah disangka, sederhana dan ga ribet serta ga jauh dari lingkungan sekitar ya pak 🙂
    Saya juga mengalami kredit macet. namun berusaha fokus di solusi>
    Salut dengan bapak & istri yg kompak dlm menghandle masalah.

    Kalo ada rejeki, ingin juga buka franchise Semerbak Cofee, insyaallah

    Very Inspiring pak

  24. Sy jg menghadapi kasus yang serupa, sudah 2 bln nunggak tidak bisa byr,… tiap hr di telponin bis 5x, bgt di angkat di matiin, tp yg sorenya… ada yg jawab dan minta kita byr segera. sy sdah katakan sy sdng dlm mslh dan tidak bs byr sebesar itu….sy minta pengurangan dan rescheduling..tp jawabnya tdk bs..dan kasar..blg kt mau ambil pinjmaan tp tidk mau byr..sy blg kl sy tdk mau byr tdk mungkin sy tlp trus ke anz minta recsheduling..tp jwban yg sy trm gambang smua…sy hanya takut mrk krm debt kolektor… krn dr tlp yg terakhir, dia blg tg aja ada org km akan dtg ke sana tuk bcr… pasti maksudnya debt kolektor yah…. kira kira bgm baiknya pak…sy soalnya saat ini blm ada dana tuk byr cicilan… aplgl lunasin…mudh²an bpk bs ksh masukan yah… thx

    • Ya, kalau ditanya apakah ada diskon atau reschedul bank memang tidak akan memberikan di awal2. Ibu harus bertahan sampai bank yakin ibu masuk dalam kapasitas tidak mampu bayar. Dan tiap bank beda2 prosesnya.
      Jika ibu sudah beberapa bulan tidak mampu bayar, bank pasti akan kasih diskon atau reschedule, karena daripada mereka tidak dibayar sama sekali mereka pasti akan kasih itu ‘kan?

      • iya pak..skrg sy ditawarkan diskon 25%..TP kl sy hitung ..sy kan byr cicilan slm ini stghnya…tp total yg terhutang hampr 2/3ny dan di disko n25% dr itu… makanya sy blg sy keberatan pak, kok msh besar gitu di blg emang bgt aplg tdk byr bbrp bln jd ada bunga berjln dan denda.. bank blg itu dah bts maksimal mrk bs ksh… dl pengalaman bpk bgm pak.. sy sbnrnya minta dihilangkan bunga berjlan dan denda sisa pokok akhir kl bs di diskon tp mrk tdk mau pak. bs bapak share dl bpk bgm bis menyelesaikan hutang bpk..di diskon brp atau bgm pak ??? makasih byah yach atas pendapat bapak…

      • Salam kenal bu 🙂
        Bagaimanapun juga, Bank harus untung.
        Debt collector itu ya makannya dari nagihin utang2 bu. Kalau tidak salah komisi mereka 3%

        Kalau ibu baru nunggak 4 bulan, pasti mereka bilang “itu sudah yang terbaik yag bisa kami tawarkan”
        Kalo ibu masih keberatan, jangan bayar sama sekali kurang lebih 6-7 bulan.
        Nanti setelah Bank menilai ibu benar2 tidak mampu bayar dan menawarkan kembali untuk berunding, ibu bisa minta diskon 50%, cicil selama 3-6 bulan.
        Atau langsung saklek saja: Saya cuma mampu bayar sekian dan dicicil 3 bulan.
        Di tempat saya (Bandung) banyak Lawyer yang menawarkan Jasa Pemutihan dengan rate 15% bahkan ada yang 5%, hutang lunas dgn cara Legal. Saya tidak gunakan jasa mereka, cuma beberapa kali konsultasi saja, ingin tau cara apa yg mereka gunakan untuk nego ke Bank.

        Kalo saya lebih prefer fokus dalam mencari solusi bisnis, jadi insyaallah ada rejeki besar, langsung ditutupi semua kewajiban thd Bank. Walaupun “Teror” tetap jalan bu.. hehehe

        Salam

      • Sy pernah baca commentnya pak Pulo Siregar, di blognya : http://pulosiregar.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
        ktnya tdk mungkin ada proses pemutihan. tp sy tdk tau benar tdk..ktnya itu smua bohong… Tp sy pernah konsul jg dgn pak Syukni Tumi P (Syukni Tumi Pengata), dia blg kl proses pemutihan bs..diabaikan aja dulu..mrk bs tangani,tp kt hrs byr fee diawal dulu ke mrk br mrk urus. Ini yg sy takuti pak..kt sdh tdk ada dana, nanti ditipu lg… apa tdk tambah dlm hutang kt.? kl kt ambil dr k.kredit buat byr mrk.
        Jd sran bpak bgm yah ? kl ban ktlp apa sy abikan saja ? sy tiap hr di teror tlp ama mrk..di tlp bgt kt angkat dimatikan bs 4-5 x sehari.
        sy jg mau kl bs lbh prefer cr solusi tuk bs byr hutang pak..tp smtr ini blm ada..ke 1 sy jg tdk ada dana pak… br² ini teman twrin sy jlnkan usaha tuk jual boneka Horta pak..yaitu boneka tanaman yg bisa tumbuh di kepalanya. ini sangat bangus tuk pembelajaran anak anak mengenal proses pertumbuhan suatu tanaman dan bisa dijadikan pajangan hidup di rumah atau tempat usaha pak. memang untung tdk seberapa..tp sy coba twr.in bbrp teman… skrg untung bbrp ribu pun hrs kt jln.in benar tidak pak ? tp mslhnya msh jauh tuk bis nutup htang di bank pak… Bapak bs bantu sy apa bapak ada teman yg berminat dgn membeli boneka horta sy ini pak ? kl mau liat jenis dan modelnya bs add sy di fb pak. atau bapak bs tempatkan di tempat usaha bapak jadi pajangan hidup jd ruangan terlihat green , sejuk dgn dipajang jg boneka hewan atau org orangan yg lucu… kl bpk ada kenalan dgn tmn yg mau menikah atau wedding orgnaizer bs bantu sy mengenalkan sy dgn boneka horta sy ini sbg souvenir pernikahan sangat baik sekali… bs jg msk di sklh² tuk pemnbelajaran anak dlm proses pengenalan mengenai pertumbuhan tanaman… maaf yach pak jd melancong jauh bgn..soalnya sy skrg ini hrs git cr tambahan..sy stress hr hr di kejar debt kolektor pak… maaf yach pak jd repotin bpk… makasih byk pak… smg rejeki bapak tambah berlimpah.. amin.

  25. Mas Muadzin..inspiratif sekali ceritanya..sgt menggugah percaya diri saya..sy baru memulai bisnis juga mas..kebetulan bisnis yg sy ambil adalah bisnis franchise dr Mas Muadzin yaitu Semerbak Coffee..untuk memulai bisnis ini sy juga tabrak sana tabrak sini..sy gak punya modal sm sekali, tp alhamdulillah dgn ikhtiar & berdoa kepada Allah SWT diberikan jalan untuk ttp bisa memulai bisnis..sy dpt pinjaman dr berbagai pihak…dr saudara, tetangga & juga dr bank…alhamdulillah pinjaman dr bank pun tdk bgtu byk & dicicil slm 6 bulan…doain ya mas smga bisnis franchise Semerbak Coffee sy sukses & berhasil shg sy bisa mengembalikan seluruh pinjaman sy (BEP) dlm wkt yg tdk terlalu lama…amin ya robbal’alamin
    Sukses terus ya Mas Muadzin, Mas Iwan Agustian & Semerbak Coffeenya….SALAM SEMERBAK!!!

  26. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي. Permasalahan bapak udah selesai. Mudah2 kami ßiśα menyusul kesuksesan bapak آمِّيْنَ..آمِّيْنَ..آمِّيْنَ.. يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ . Karena apa yg di alami bapak insyaAllah samadengan kami di anak yg ketiga juga. Cuma beda nominal kami cuma 200 jt.

  27. ass…semuanya, terutama buat pak muadzin yang kisahnya sama persis dengan saya, hanya saja saya tidak sebanyak pak muadzin nominalnya, salahnya saya bermain dengan bank keliling yang sistemnya harian selama 1bulan, ditambah pula usaha saya sedang menurun, alhasil kredit macet pula, dari situlah akhirnya saya terus mengambil berkali2 pinjaman ke bank keliling, hanya untuk gali lobang tutup lobang. terakhir saya pinjam ke bsm sekitar 17jt, baru bbrp bulan yg lalu. langsung habis dalam sekejap hanya untuk menutupi hutang2 yang ada. akhirnya macet pula, baru kemarin pihak bank datang kerumah untuk mengambil motor. tp saya memohon kebijakannya, karena jujur usaha saya benar2 sedang pailit. penghasilan lain tidak ada, krn semenjak usaha saya fokus dan tidak bekerja. belum lagi hutang2 saya ditempat lain. kalo pak muadzin ada 6, saya tidak tanggung2 ada 13lubang peminjaman, termasuk teman2 saya. bbrp hari ini saya lebih banyak terdiam dan menangis sendiri, rasa lelah, mumet, stress, campur aduk. saya paham betul perasaan pak muadzin saat itu seperti apa, krn saya sedang merasakannya juga saat ini. saya sudah berusah pasrah dan ikhlas, menyerahkan semuanya pada yang menciptakan. tapi dasar manusia, maunya pertolonganNya sesegera mungkin. ya seperti saya,berdoa, sholat, tahajud, dhuha.puasa menjadi agenda rutin sekarang. ya tapi merasa belum dikabulkan dan bahkan merasa mungkin doa saya tidak didengar. karena dalam kondisi seperti ini, pasti kita ingin solusi yang cepat. tapi saya sadar, mungkin itu yang membuat ALLAH belum mengabulkan doa kita. ternyata saya belum benar2 ikhlas. maunya cepet. heheheheheh
    berapa kali saya ke nusantara, mau ngobrol sama pak muadzin tapi gak pernah ketemua. saya memang sedang ingin sharing dengan orang2 yang memiliki pengalaman yang sama, bagaimana bisa keluar dari masalah tersebut.

    maaf kepanjangan, saya mencoba mencurahkan perasaan saya saat ini yg seperti orang linglung.

    rizqa amalia

  28. Subhanallah., Terpesona membaca kisah mas Muadzin yang sangat inspiratif buat saya..mudah2an Allah selalu mencurahkan keberkahan kepada kita dan usaha kita

  29. Subhanallah, memang benar bahwa tidak selamanya manusia itu berada diatas adakalanya kita akan jatuh. Saya juga sedang mengalami dikejar2 collector. Mohon info perusahaan apa yang Pak Muadzin gunakan untuk membantu menutup hutang tapi ternyata membohongi. terimakasih

  30. Wah membaca bbrp artikel diatas dari pengalaman rekan2 semua dan pengalaman pak muadzin bener2 sgt mengharukan, sungguh sebuah perjalanan hidup yg harus memang kita jalani dan kita cari betul2 solusinya, tp kita hrs sekuat mungkin bisa menghibur diri dan berdoa kepada Nya untuk dikuatkan hati dan jiwa kita, sy cuma usul aja nih bgmn kalo kita2 ini yg sedang bermasalah dengan bank & DC kita ngumnpul bareng di semerbak coffe yuk …, kita saling sharing2, curhat, cari solusi ato apalah…, yg penting kita bs ketemuan & ngobrol cari jalan keluar, yaaa semuanya itu untuk saling menguatkan mental kita lah utk berhadapan dgn DC, ya nanti pak muadzin lah sbg nara sumber, ok pak ???? bgmn ???

  31. Assalamualaikum, maaf apa Чªήğ bapak ceritakan hampir sama dengan Чªήğ saya alami, memang hutang saya tidak banyak dan masih tergolong lancar walau pembayaran selalu minimum, akan tetapi saya sudah mulai lelah pak, dan belum tau bagaimana mana caranya….. Mohon saran dari bapak kiranya saya harus kemana? Wassalamualaikum

  32. Assalamu’alaikum wr wb.

    Ternyata … luar biasa ngeri, dapat menjadi pelajaran buat diri saya. memang terkadang nafsu (menjadi pengusaha) sangat dominan dalam diri saya.

  33. aku dah pernah ngalamin debt kolektor,… teror, makian, bikiin stress… hingga orang yg kusayangi jadi imbasnya… parahnya lagi, maret 2011 aku dapat surat lunas, tapi hari ini 18 05 2013 malah ada yg datang dan katanya blm lunas, untung surat lunasnya masi tersimpan, dan mereka mintak kopiannya, kata teman ku yg mengerti masalh itu, mungkin itu kesalahan imput…. wah… berarti dua tahun belakangan ini nama aku masih muncul di BI checking … mungkin karna ini kredit di tempat lain tidak cair … jangan sampai lah berurusan dengan debt kolektor… sebuah usaha di kotaku aja pernah di muat di berita lokal, bahwa dia di ancam tembak sama debt collektor … http://koleksi-berita.blogspot.com/2012/02/serambinews.html …..

    • Ya, penting untuk mendapatkan surat lunas resmi saat proses pelunasan dilakukan.
      Setuju mas. Kalau bisa, jangan pernah berurusan dengan mereka 🙂

    • Salam jumpa lagi pak….
      Terima kasih selama ini sy sdh dpt masukkan dan pengalaman dr org lain. skrg sy sdh agak lega , krn kasus sy sdh sy limpahkan ke LBH yang dpt di percaya…
      Dan sy sekarang sudah tidak di kejar² kolektor, jg tlp² dr bank… krn kantor lbh yg tangani, mrk yg handle kolektor dan tlp² msk dr bank…
      sblmnya sy smpe stress berat., takut,.. malu… di datangin kolektor…
      Untung ada tmn sy yg pernah ngalami kasus bgn dan sy disarankan pergi ke LBH yg tangani kasus dia… tmen sy sdh tdk selesai dgn bank dengan banutuan LBH itu.
      Tadinya sy takut² jg..tp sy liat tmn sy ada solusinya… jd sy pikir tdk ada salahnya sy coba dl..sy pergi ke kantornya dan tanya bgm prosedur penanganannya…
      Aplg sy lsg bicara dgn Pengacara yg lindungi LBH ini..akhrnya sy berani limpahkan kasus sy ke LBH ini… dan emang hingga kini,,, kasus sy 5 bank yg bermaslah sudah 2 selesai…
      mrk bs bantu deal dgn bank dengan penghapusan bunga dan diskon dan pembayaran pelunasan bertahap…
      Sya dianjurkan tuk pelan² selsaikan , krn ada 3 kartu sy waktu itu yg blm nunggak tp dah hampir mentok limitnya krn sy pake gali lobang tutup lobang tuk byr kredit yg lain..jd disarankan di tutup…jgn sampe nunggak… jd saya ada waktu 7 bln an tuk kumpul uang tuk byr nantinya..jd di selesaikan dr yg limit paling kecil…
      emang kita bs deal dgn bank …tp besarnya diskon tdk sebesar yg lbh minta ke bank. dan agak berbelit² prosesnya.. krn LBH ini sdh ada jalur sdr akses ke bank itu dan mrk atas namakan LBH shg nasabah yg pailit tdk dikenakan bunga bahkan di diskon…
      kl nego ke bank sy pernah ..bahkan sampe minta reschedule..tp yg ada bunga²nya diperhitungan…dan yg selama ini kt byr..pokok yg berkuran kecil sekali…jd kl pjm 3 thn… dlm 1 thn pertama pokoknya yg dipotong kecil…
      namanya utang yah tetap hrs byr..jd bohong aja kl ada LBH yg janjikan tdk byr alias pemutihan… itu bs kl yg bersangkutan cacat total tau meninggal…
      LBH yg bener mrk hanya mencarikan solusi dan melindungi kita dr teror kolektor .
      Jd kalo ada temen² yg ngalami kasus spt ini, jgn takut, kl emang mau sy bisa bantu perkenalkan dgn KBH ini… coba aja sharing dulu permasalahannya apa dan bgm solusinya bgm… kl cocok yg limpahkan ,..kl tidak jgn…. Tp jgn berharap limpahkan maslah ke LBH dgn hrapan tdk bayar bank, sdh pasti LBH ini tdk mau tangani… krn mrk hanya mediator dan mencarikan nego keringanan pembyran dgn bank dengan diskon yg lebh besar dan membantu dngan memberi kita lebih panjang kelonggaran waktu tuk byr nantinya….
      Jd kl ada tmn yg mau coba atau tanya² dl , nanti bs sy ksh kenal… hub.i sy aja sy di no. 087872010388
      sy jg ngalami bgm rasanya di teror dan dari hari ke hari ketakutan kl dengar hp bunyi atau tlp bunyi atau ada yg dtg gedor rumh… stresss bener…. mudah²an bisa bantu temen² yg jg byk mslh dgn bank…. sukur kl bs deal sdr…
      tp yah pengalaman sy bgt… deal sdr ptngan yg di dapt tdk terlalu besar., krn msh diperhitungan bunga…
      Jd kl tdk perlu bener… jgn pegang kartu banyak… 1 atau 2 itu sdh maksimal.. pakenya enak… terakhirnya .. kt kewalahan bayar… sy smua kartu sy tutup…

  34. pengalaman yg luar biasa pak, jakallah atas share nya
    kalo pengalaman nagih piutang ada pak?

    • Makasih sdh mampir2 mas 🙂
      Nagih piutang? Kalau udah berkali-kali ditagih ga mau bayar, ya udah diikhlasin aja. Mau gimana lagi? Daripada dipikirin terus bikin pusing, buang2 waktu & energi 🙂

  35. Ass pak.. sy sgt berterima ksh dgn sharing pengalaman bpk. Terus terang sy lagi menghdpi nasalah yg sama yg prnh bpk alami.
    sy mhn bantuan bpk utk merespon email yg telah sy krm. Semoga bantuan informasi dr bpk Insya Allah, dpt menjd ladang amal buat bpk dan keluarga.. dan utk kel kami.. ucapan terimaksh yg tak terhingga krn niat baik bpk. Wass

  36. Assalamualaikum, trims mas sharingnya. pengalaman yg luarbiasa dan sama dengan saya saat ini. saya baca artikelnya di blognya mas Yodhia, saya nemu linknya blognya mas Muadzin ini.
    memang kalo jadi pengusaha itu, kalo anginnya lagi bagus ya syejuk menyegarkan, tapi kalo lagi kena angin badai ya spt kena tsunami deh,habis.
    InsyaAlloh kalo ada waktu saya mampir ke ‘semerbak coffee’ nya ma Muadzin. smoga kita bisa bertemu, silaturohim dan saling sharing. smoga menjadi barokahNYA. aamiin.

  37. Assalamualaikum, trims mas sharingnya. pengalaman yg luarbiasa dan sama dengan saya saat ini. saya mampir ke blognya mas Muadzin karena gak disengaja mampir ke blognya mas Yodhia dulu. Setelah baca artikelnya di blognya mas Yodhia, saya nemu linknya blognya mas Muadzin ini.
    memang kalo jadi pengusaha itu, kalo anginnya lagi bagus ya syejuk menyegarkan, tapi kalo lagi kena angin badai ya spt kena tsunami deh,habis.
    InsyaAlloh kalo ada waktu saya mampir ke ‘semerbak coffee’ ya ma Muadzin. smoga kita bisa bertemu, silaturohim dan saling sharing. smoga menjadi barokahNYA. aamiin.

  38. assalaamualaikum wr wb, pak muadzin pertama saya ucapkan luarbiasa untuk bpk karena bersedia berbagi cerita tentang apa yg bpk alami di teror oleh debt collector, memang ini lah resiko ekonomi kapitalis pemodal tidak akan mau rugi sepeserpun meskipun dengan cara yang sangat dzolim saya yakin indonesia selamanya tidak akan maju dengan cara2 yg seperti ini, memang di atas kertas terdapat pertumbuhan ekonomi 6% dll, tapi itu semua semu, semu dalam artian tidak di nikmati rakyat kecil, yg menikmati hanya pembesar2 yg punya modal besar tapi bayar zakatnya kecil, apalagi yg bank asing keturunan yahudi sudah pasti tujuannya bukan untuk memakmurkan indonesia tp menjerumuskan rakyat indonesia dalam jurang bungan yg selangit. terimakasih pak muadzin (nama bapak indah sekali)

  39. ‘If there is a will, there is a way’ kata ini selalu teringat dalam benak saya sejak SMA.
    Sukses untuk SC dan Ranah Kopinya Pak (y)
    Btw keren juga pak bisa ketemu om bob sadino langsung 😀

  40. salut sama bapak dan ibu yang begitu tangguh menghadapi dan menjalani berbagai cobaan yang mendera, mudah2an saya juga bisa seperti bapak dan ibu. sukses untuk usahanya pak 🙂

  41. Koreksi Bagian Akhir Bagian

    Innama’al usri yusra. Fa innama’al usri yusra.. (Quran An Nashr: 5)
    Setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.

    ===============================
    yang benar itu :
    Al Insyirah , Surah ke-94.
    أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (١) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (٢) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (٣) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (٨

    1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
    2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
    3. Yang memberatkan punggungmu[1584]?
    4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[1585],
    5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
    6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
    7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
    8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

  42. Seperti pelangi sehabis hujan, seperti itulah janji setiaNya. Selama kita angkat tangan, PASTI Tuhan turun tangan. Sukses selalu pak, terimakasih buat sharingnya

  43. Pak Muadzin salam kenal ya, pak saya mau tanya, 7th lalu sy pernah ada tunggakan cc di CIMB Niaga, krn sempet jobless ya gak mampu bayar, lalu thn 2014 ini sy sdh kerja lagi dan krn payroll di kntor pake bank itu maka terlacaklah oleh sistem mrk sy msh ada utang cc, dan skrg dikirimin outstanding yg tadinya pokok utang 20 jt, diminta byr 26jt an dan ada tulisan Recovery Credit Card (di amplop pemberitahuan). Pertanyaan sy pak, mengingat tunggakan udah 7th, apakah mungkin sy bisa minta diskon 50% (atau lbh) dari pokok utang saja dan byr dgn cara menyicil ? Lalu krn payroll sy dgn bank yg sama, sy takut gaji saya otomatis diblokir mrk, apakah sebaiknya minta HRD untuk byr cash aja utk sementara ke saya ? Biasanya pak, proses minta nego ini apakah cukup via telp aja atau sebaiknya kita dtg lgsg ke gedung banknya ? Mohon pencerahannya yah pak. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan bapak. Salam, win.

    • Coba dibicarakan bersama tiga pihak, anda, kantor & bank tsb. Terus terang ceritakan kondisi 7 tahun lalu. Setahu saya, bank tidak berhak memotong/memblokir dana tanpa seijin pemilik rekening. Buat perjanjian di awal, bahwa hal itu tidak akan terjadi.
      Kemungkinan besar sih akan diberi diskon. Tergantung kita negonya. Intinya, bank lebih baik dibayar diskon, daripada nasabah kabur gak bayar sama sekali.
      Dari beberapa info, sebenarnya bank sudah punya hitungan kalau nasabah KTA/CC-nya nunggak. Jadi mereka gak akan rugi juga.
      Semoga lancar!

  44. Subhanallah….hampir sama dengan pengalaman saya pa, sekarang saya baru “hampir” bebas utang….selalu ada jalan untuk orang” yang selalu sabar, tawakal dan tetap ikhtiar

      • Saya 30th suami 31th,sedang hamil 8bln anak ke.3 dan baru mengalami persis yang bpk muazdin alami suami kena tipu 550jt thn 2011 lalu smp skrg blm selasai masalah bertmbh dan tanggungan bertambah mjd hampir 2M,usaha tdk ada yang jalan malah beberapa bulan lalu suami diadu domba dng manajernya oleh DC kartu Credit jd suami dkeluarkan sepihak dr kerjaannya,saat ini suami kerja diproperti sebenarnya kesempatan utk memperolehg rejeki lebih besar,tapi allah belum menghendaki kami utk mendapatkan rejeki dlm jumlah yang banyak,hari ini ada salah satu rekanan yang mau melaporkan suami kepolisi krn blm bs bayar hutang nya,belum lgi puluhan tlp dr org menagih dan ancaman lainnya,mohon solusi utk kami kedepan pak muazdin ato dr saudara” lainnya,smg allah membalas kebaikan kalian smua

      • Ikut prihatin mbak.
        Hutang itu kepada pribadi atau kepada institusi keuangan/bank? Kalau memang kesalahan bukan di pihak suami, harusnya bisa dimusyawarahkan dengan pemilik uang. Mungkin keringanan diskon, cicilan, atau bayar hanya pokoknya.
        Maaf mbak saya tidak bisa bantu banyak. Semoga mbak & suami bisa terbebas dari masalah ini. Amien.

  45. mas muadzin, saat ini sya udah 2 minggu nunggak pembayaran cc mega sya.. satu bank tp ada 3 cc n semuanya menunggak dan sudah mulai tiap hari ditelponin pihak collector… sbenernya bank mega punya program balance conversion atau merubah total tagihan kita menjadi cicilan selama 36 bulan cmn syaratnya harus membayar minimum payment terlebih dahulu plus overlimitnya.. smentara overlimit sya dari 3 kartu tsb mencapai 8jt. besok dengan inisiatif sya sndiri sya akan mendatangi kantor pusat bank mega. ada tips gk mas biar sya bisa mendapatkan reschedule sesuai kemampuan saya tanpa harus bayar overlimit + min paymentnya terlebih dahulu dengan kondisi cc sya yg baru nunggak 2 minggu…? sya sndiri agak psimis krn sisa gaji sya saja cmn 500rb sebulan itupun dengan mengurangi kebutuhan yg lain..

    • Setahu saya bank tidak akan kasih diskon/keringanan jika kita belum melewati masa tunggak lebih dari 3-6 bulan (tergantung bank-nya). Karena itu prosedur formal untuk memastikan bahwa mas memang betul2 tidak bisa membayar. Nah untuk memastikan itulah mereka mengirim teror lewat para debt-collector. Kejam ya? Ya memang seperti itu prosedur resminya. Karena KTA & CC adalah kredit tanpa agunan. Jika kredit dengan agunan, tinggal ditarik saja agunannya oleh mereka.
      Yang paling penting sebenarnya, untuk apa penggunaan KTA/CC tersebut. Untuk usaha saja beresiko tinggi, apalagi untuk konsumtif 🙂

      • sebenarnya sih setengahnya buat usaha setengahnya buat konsumtif cmn saat itu memang sya msh memiliki usaha jualan baju tp begitu usaha itu bangkrut mulai lah sya jual2 brg buat menutupi min payment sya n skrg akhirnya mentok.
        kmrn sya sudah langsung datangin bank meganya dan memang mnurut mreka blm bisa diberikan kringanan krn blm 2 bulan. cmn ada yg aneh mnurut sya. keringanan brupa cicilan tetap hanya diberikan kpd org2 yg sudah tdk bekerja sedangkan diskon pelunasan utk org yg bekerja… mnurut sya itu solusi yg aneh krn org yg punya penghasilan lah yg sharusnya bs mencicil klo dikasih diskon pelunasan y gmn cara pelunasannya kan bayar min payment aja gk bisa.. ini solusi untuk mengatasi masalah dgn masalah donk…huffff

  46. Salam kenal pak..saya juga punya masalah dgn cc dua dengan bank mega dan satu dengan bca..sdh 6 bulan tdk bayar akhrnya teror datang lewat telepon ke saudara yg waktu itu saya cantumkan utk referensi pembuatan.Akhrnya saya cicil sdh 2 x tapi utk bulan ini mandek lagi krn saya sudah berhenti kerja dan hanya buka warung jajanan ank2 di rumah..berapa bln terakhir datang debt collector ke rumah..saya janjikan akan melunasi jika rumah laku di jual…tapi sampai saat ini blom laku2 juga..telpon terus berdering dan ancaman2 terus ada.Bagaimana saya harus bersikap menghadapi semua ini,,terima kasih utk saran nya

    • Saya repost:
      Setahu saya bank tidak akan kasih diskon/keringanan jika kita belum melewati masa tunggak lebih dari 3-6 bulan (tergantung bank-nya). Karena itu prosedur formal untuk memastikan bahwa mas memang betul2 tidak bisa membayar. Nah untuk memastikan itulah mereka mengirim teror lewat para debt-collector.
      >>
      Jadi bertahan aja bu melewati masa2 teror tsb.

  47. Kurang lebih sama seperti yg saya alami sekarang… saya ada utang 3 KTA dan 3 Kartu kredit . Semuanya dipakai untuk modal usaha suami saya, tapi ternyata rencana gak sesuai dengan kenyataan. Usaha kami tidak berjalan mulus dan akhirnya bangkrut.. sekarang saya dikejar2 oleh debt collector sudah beberapa bulan.. mau minta reschedule jg sulit karena mereka minta kita bayar cicilan dulu, sedangkan buat hidup sehari2 saja sulit.. bingung rasanya, mau menghindar dari mereka jg gak bisa karena posisi saya di rumah merawat ayah saya yg kena stroke.
    berasa stuck banget hidup seperti ini, tiap hari kuatir terus… suami jg jd ga bisa konsen cari kerja . Kalau saya langsung datang ke bank pemberi pinjaman apa bisa membantu yah? Terima kasih

    • kebetulan sya udah berhasil reschedule untuk 4 KK sya.. saran sya datangin langsung bagian kolektor bank nya krn kalau lewat telpon gkn ngefek… cuma dari pengalaman saya sih ada bank yang minta DP dulu sebesar 10 % tagihan terakhir saja untuk pengajuannya… tp apapun itu nanti tergantung gmn nego nya jd lebih baik datangin dulu collector banknya…

    • Pada intinya semua bank punya skema restruktur atau diskon. Tapi utk dpt persetujuan, kita hrs konfirm bahwa “tidak mampu bayar”. Di masa2 itulah debt-collector bekerja.

  48. Suami saya msh punya hutang kta disalah satu bank..di tengah perjalanan suami saya terkena stroke dan sdh d phk dr kantornya namun sampai sekarang cicilan masih bisa terbayarkan karena saya sebagai istrinya berdagang untuk mencari nafkah tapi saya merasa semakin kesini terasa berat untuk membayar tagihan tsb..apakah bs diputihkan hutang suami saya karena sudah setaun keadaan suami saya tidak memungkinkab untuk mencari nafkah

  49. Assalamualaikum pa setelah baca postingan bapa apakah boleh sy bertanya sy jg punya pemaslahan kartu kredit dan peminjaman kta semua ada 5 bank yang total pokoknya saja 53 jt skrg ini sy ingin menyelesaikannya tp sy hanya bisa byr pokonya saja pakah bisa ya pa nego dgn pihak banknya mohon di jawab segera ya pa tks

      • Assalamualaikum WrWb

        Saya sekarang sedang mengalami masa masa sulit seperti ini mas di teror debt collector karena sudah nunggak 3-4 bulan, sampai sekarang saya belum bisa bayar sama sekali,
        Saya pasrahkan saja mas semuanya sama Allah, sambil saya usaha untuk menyelesaikannya,
        Alhamdulillah Allah masih memberikan pekerjaan baru untuk saya, baru 1 hari saya selesai bekerja, besok Allah sudah kasih di tempat kerjaan baru, apalagi Allah memberikan anak untuk saya yang kedua yang saat ini istri saya sedang mengandung 5 bulan.
        Saya tidak menyesali masalah saya mas, selagi Allah dekat dengan saya, saya hanya pikirkan apa yang sudah Allah kasih ke saya, Alhamdulillah juga saya masih ada BPJS yang bisa saya cairkan bulan depan untuk menutup 1 bank,
        atas ikhtiar saya kepada Allah, 1 bank sudah bisa saya cicil dengan cicilan sesuai kemampuan saya cuma 2 ratus ribu saja saya menyicil setiap bulannya, hanya tersisa 1 bank yang belum saya pikirkan bagaimana menyelesaikannya, pasrah saja sama Allah mas itu kunci saya, nangis seseguk seguknya ketika berdoa dengan Allah itu adalah hal yang terindah buat saya. Lega rasanya…. memang masalah belum selesai, tapi setidaknya saya sudah merasakan ketenangan bahwa Allah lah kunci saya.
        Terima kasih mas muadzin atas sharenya.. Semoga saya bisa selesai dengan masalah hutang saya..
        Amin Ya Robbal Alamin
        Subhannallah..
        Inna ma al ushi yushro, inna ma al ushi yushro..

  50. Respect atas semangat yang Bapak tunjukkan…insipratif dan juga membantu saya untuk waspada.
    Saat ini lagi nunggu pencairan KTA…semoga tidak ada kendala dalam pembayarannya…

  51. Masalah yg saya hadapi skrng sama sudah hampir 10 bulan tidak membayar 12 kartu kredit akhirnya aset rumah akan segera di lepas karena itu jalan satu2nya bisa gak yah kita minta diskon pelunasan 50% dari pokoknya aja karena emang dalam kondisi sudah tidak bekerja lagi jikalau rumah berhasil terjual terimakasih

  52. Assalamualaikum pa setelah baca postingan , itu membuat saya terharu dan bersemangat bahwa dengan pertolongan Allah kita bisa menyelesaikan persolan kita. Pak saya mau tanya saya punya persoalan yg sama dengan bapak saya tidak bisa melunasi cc saya. ini saya baru aja resheduling dng pihak bank melalui telpon tapi mungkin itu debt- colletor . saya mau tanya apakah kita bisa membayar pokok pinjaman aja melalui cicilan nggih pak karena ini saya harus membayarkan berikut bunga dan dendanya . Terima kasih

  53. Sangat inspiratif sekali, jadi cermin buat saya untuk bertahan, berusaha dan membuat perubahan. Saya juga terjebak hutang karena kegagalan usaha. Sikond tidak seberat yang Bapak alami tapi cukup buat stress bertahun-tahun. Semoga tidak akan lama lagi saya bisa hidup dengan lega tanpa hutang.

  54. Mungkin ada yg bisa membantu masalah teman saya. ceritanya begini, waktu sekitar thn 2013 teman saya di minta datanya untuk pembuatan KTA boznya, yg berarti nama teman saya di pinjam untuk hutang boznya, karena dia memang sangat polos jadi tanpa di beritahu dulu ke keluarganya dia main setuju aja. dan tidak menuntut apapun ke boznya. setelah KTA dia disetujui 40 juta, boznya minta tolong lagi untuk bantuin temen boznya yg marketing untuk buat Kartu Kredit. ternyata disetujui juga, nah boznya kan bilang jgn dipake, jadi dia simpen tuh Kartu, seminggu setelahnya datang lagi kartu tambahan padahal dia gx mengajukan, akhirnya dia terima dan dia simpen tanpa dipake, pada saat itu kan bapaknya sakit, dan musibah datang, dia di tinggal bapaknya, karna dia anak pertama dan adiknya masih kelas 3 sma. jd dia merasa harus menganti posisi bapaknya. apalagi ibunya tidak kerja. akhirnya dia keluar dari kantor boznya untuk mencari pekerjaan yg lebih baik, apalagi statusnya dia cuma pegawai bank oursos lah, yg gajinya cm 1.2jt/bln. kan gx bakalan cukup tuh buat ongkos , makan, dan bayar kontrakan, blm lagi adiknya disuruh bayar tunggakan sekolah yg blm lunas kalau mau ijazahnya keluar. sekitar tahun 2014 maret dia fix keluar dr kerjaan boznya dan pindah sebagai karyawan yg gajinya lumayan UMR, (pada saat itu sekitar 2.4jt). karena dia mau bahagiain ortunya(mama) di geseklah kartu kredit itu, dia tlp ke call centernya untuk di bayar dengan cicilan minimun paymant aja selama 6 bln. karena diatau kontrak kerja nya cuma 1 tahn. nah kan udah di lunasin perbulannya 300rb. kan selama 6 bln berturut dia lunasin. tp dia di tlp mamahnya karna ada debt colector tapi bagian KTAnya . nah dia tlp bosnya kan karna yg pake bukan dia. dia minta boznya bertanggung jawab atas tunggakan nya. dia tahu betul keaadaan boznya lagi failid, tapi apa mau dikata, dia pun gx bisa bantu. nah setelah abis kontrak udah gx da peneroran lagi kan, dia juga mulai cari kerja baru, karena musibah menimpa, selama berbulan-bulan dia sakit, semua keuangan dilimpahkan ke cowoknya. untung dia punya cowok yg masih berbaik hati, mau membiayai kontrakan dan uang makan, serta modal kerja. ksarena dia merasa gax enak, dia gesek kartu itu sampai over limit. dia bertekad akan dibayar pas udah diterima kerja. nah pada tahun ini dan bulan kedua dr tahun ini dia baru dapet kerja. itupun gajinys cuma 1.5jt/bln. dia fikir udah gx da masalah, dia buka rekening bca buat gaji dia. nah pada saat 2 bln ini dia dapet tlp dr pihak bank debt collectornya dengan makian dan kasar, karena KTA nya kan udah hampir lunas, jd mereka tlp untuk pembayaran terakhir plus bunga, merasa terganggu dengan itu semua, dia menghubungi boznya yg lama. akhirnya mereka sepakat ke banknya langsung, karna boznya pikir udah bayar perbulan, pas sampe sana total tagihannyaitu jd 23jt. alasannya pertama karena boznya nungak berbulan-bulan yg kedua karena dia gx da pembayaran kartu kredit jd pembayaran boznya perbulan untuk KTA itu di debet ke kartu kredit. dia juga kan gx ngerti dan gx tahu soal itu. boznya marah gx tanggung jawab, karena penjelasan ebt collectornya juga gx jelas. jd boznya berfikir karena dia gx bayar kartu kredit, bunganya nunggak di KTA . yg seharusna sudah lunas, tapi permasalahan dan yg mau saya tanyakan itu, apakah sepenuhnya kesalahan teman saya, kan dia gx tahu, lagi pula boznya itu kan cm ngmong aja udah bayar perbulan, padahal bukti bank nya disitu, dia bayar juga bolong-bolong, temen saya merasa keberatan kalau semua itu dia yg tanggung, dia juga merasa gx sepenuhnya dia yg salah, menurut anda sekalian bagaimana mengatasi masalah teman saya ini. mohon solusi bijaknya….

  55. setelah saya baca cerita bpk, saya juga ngalamin hal yg sama mengalami kendala bayar KTA. Mau nanya pak, waktu itu negosiasi sendiri langsung datang ke banknya / pakai jasa badan lain untuk proses negosiasi ?
    mohon infonya pak.

  56. seperti nya ceritanya sama persis dengan saya..bedanya pinjaman sebagian besar saya gunakan untuk renovasi rumah saya…teror dari debt collector masih berjalan…hanya berusaha sabar , berdoa dan tetap melangkah kedepan

  57. Sama dengan kisah hidup saya pinjaman juga saya gunakan buat renov rumah tidak hanya KTA, Kartu Kredit juga dan uang pinjaman saya banyak yang dipinjam teman dan tidak mengembalikan disitu saya merasa sedih saya yang di kejar-kejar Debt Collector, Di maki-maki, di hina-hina tapi teman-teman yang pinjam uang ke saya tidak bayar hanya berusaha sabar sekarang sedang berjuang melunasi pinjaman dan berhenti dari riba

Leave a reply to Muadzin Jihad Cancel reply